Welcome to My Blog, Quick Reads, Today's Reads.

Thursday, May 16, 2013

Patung Terkenal di Jakarta

          Jakarta terkenal dengan sejarah Indonesia yang unik. Beberapa peristiwa diabadikan melalui patung. Patung-patung ini pun menjadi terkenal, seperti Patung Selamat Datang, Patung Arjuna Wijaya, Patung Dirgantara, dan Patung Pahlawan. Beberapa orang pun mengenalnya dengan sebutan yang berbeda, seperti Patung HI, Patung Kuda, Patung Pancoran, dan Patung Pak Tani.
          Nah, berikut ini akan dibahas kisah dibalik pembuatan patung-patung bersejarah di beberapa jalan pusat kota Jakarta.

Monumen Selamat Datang




 
          Monumen Selamat Datang adalah sebuah monumen yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Indonesia. Monumen ini berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan.
          Presiden Soekarno membangun monumen ini dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta untuk menyambut tamu-tamu kenegaraan yang menginap di Hotel Indonesia.
          Tinggi patung perunggu ini dari kaki hingga tangan yang melambai adalah 7 meter dan tinggi kaki patung adalah 10 meter. Pembuatan patung ini sekitar 1 tahun. Monumen Selamat Datang diresmikan oleh Soekarno pada tahun 1962.
          Di sekitar patung ini terdapat lima formasi air mancur yang dijadikan sebagai simbol ideologi Republik Indonesia, Pancasila. Patung ini juga menyimbolkan pemberian salam kepada kota Jakarta sebagai Ibukota dan Kota Metropolitan.


Patung Arjuna Wijaya


 
 

          Patung Arjuna Wijaya menggambarkan sosok Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya ditunggangi oleh Batara Kresna. Kereta pada patung tersebut ditarik oleh delapan kuda yang melambangkan delapan ajaran kehidupan yang diidolakan oleh Presiden Soeharto. Di bagian patung itu menempel prasasti yang bertuliskan "Kuhantarkan kau melanjutkan perjuangan dengan pembangunan yang tidak mengenal akhir."
          Patung Arjuna Wijaya dibangun pada Agustus 1987. Proses pembuatan patung ini mengalami keterbatasan dana sehingga patung ini dibuat dari bahan polyester resin yang mempunyai kelemahan mudah rapuh jika terkena sinar ultraviolet. Sampai dengan tahun 2003, patung Arjuna Wijaya mengalami kerusakan sehingga direnovasi kembali dengan bahan tembaga.
 
 

Patung Dirgantara





          Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran berada di bundaran Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Lokasi ini strategis, merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi pendatang yang mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
          Ide pembuatan patung dari Presiden Soekarno yang menghendaki dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa.
          Patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 ton dengan tinggi patung 11 meter dan kaki patung mencapai 27 meter. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965.


Patung Pahlawan





          Patung Pahlawan dibuat sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia, yang dilambangkan dengan seorang laki-laki yang memakai topi caping (topi pak tani) menyandang senapan dan sedang meminta restu pada wanita di sisinya untuk maju ke medan perang. Karena topi capingnya itulah, orang-orang biasa menyebutnya sebagai patung pak tani.
          Ide patung ini bermula saat Presiden Soekarno melakukan perjalanan ke Moscow dan beliau terkesan dengan patung-patung di sana. Saat itu, Presiden Russia memperkenalkan Presiden Soekarno dengan salah satu seniman bernama Matvei Manizer.
          Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia dengan kapal laut. Presiden Soekarno meresmikan patung ini pada tahun 1963. Pada papan di monument ini tertulis: "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar".

 

No comments:

Post a Comment